Search This Blog

Tuesday, August 7, 2012

Virus T




Monday, August 6, 2012

Penyimpangan Terhadap Pancasila

Perbedaan Nasionalisme di Indonesia dan Luar Negeri

Hubungan Dasar Negara Dengan Konstitusi

Perkembangan Sistem Periodik

Teori Nebula - Laplace

Teori Pasang Surut

Sejarah Geologi Bumi

Konsep Dasar Geografi Menurut Para Ahli

Teori Nebula

Bank

Efek Mie Instan Bagi Kesehatan

AIDS

SARS

 Virus Ebola 1
  Virus Ebola 2

 Virus Ebola 3









Download Here

Virologi

Nama Tumbuhan

Undangan Ijin Kerja

Membuat Puisi

Remaja dan Modernisasi

Saturday, August 4, 2012

Perilaku Konsumen dan Produsen


PERILAKU KONSUMEN
Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana dapat diartikan sebagai pengguna barang dan atau jasa. Teori perilaku konsumen akan menjelaskan bagaimana seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakininya akan memberikan kepuasan yang maksimum dengan kendala pendapatan dan harga barang tersebut. Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang dinyatakan pada hukum permintaan, digunakan dua pendekatan , yakni:
a.       Pedekatan Marginal Utility (Kardinal)
Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per-unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

Keseimbangan Konsumen
Semua konsumen akan berusaha mencapai kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya. Namun, permasalahan timbul bila konsumen mengkonsumsi barang dalam jumlah banyak dengan harga yang berbeda-beda. Kepuasan maksimum terjadi apabila alokasi pengeluaran pada komoditi-komoditi terjadi pada saat kepuasan setiap rupiah terakhir yang dikeluarkan adalah sama. Secara matematis dapat ditunjukkan sebagai berikut :
MUA = MUB = MUC = ……. = MUZ
PA PB PC PZ

Kondisi yang diperlukan bagi konsumen untuk memaksimalkan kepuasannya pada dua macam barang adalah :
MUA = MUB atau MUA = PA
PA PB MUB PB
atau M = PAQA + PBQB
U = f (QA, QB)
Sebagai contoh, jika seorang konsumen memiliki dana Rp 12 untuk membeli dua macam barang yaitu barang A dengan harga Rp. 2/unit dan barang B dengan harga Rp1/unit. Besarnya kepuasan total (TU) maupun kepuasan tambahan (MU) ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Berapakah jumlah barang A dan B yang dapat dibeli oleh konsumen agar kepuasannya maksimum?

Syarat kepuasan maksimum :
MUA = PA
MUB PB
MUA = 2
MUB 1
Dari sekian kombinasi, yang memenuhi syarat ada 3 pasangan, yaitu:
a.(MUA = 16 dan MUB = 8)
b.(MUA = 14 dan MUB = 7)
c.(MUA = 12 dan MUB = 6)
Selanjutnya ketiga pasangan ini dihitung sehingga ditemukan kombinasi mana yang paling memuaskan konsumen.

M = PAQA + PBQB
12 = 2 QA + 1 QB
Pasangan 1 (MUA = 16 dan MUB = 8)
(2 x 1) + (1 x 4) = 6
Pasangan 2 (MUA = 14 dan MUB = 7)
(2 x 2) + (1 x 5) = 9
Pasangan 3 (MUA = 12 dan MUB = 6)
(2 x 3) + (1 x 6) = 12
Sehingga dapat diperoleh kombinasi yang paling memuaskan yaitu jika konsumen membeli barang A sebanyak 3 unit dan barang B sebanyak 6 unit yang sesuai dengan uang yang dibelanjakan yaitu Rp 12.

b.      Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni :
1.       Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
2.       Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
3.       Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
4.       Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.

Karakteristik Kurva Indiferens
Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:
1.       Memiliki kemiringan yang negatif
Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
2.       Tidak dapat berpotongan
Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi
3.       Cembung terhadap titik origin

Tingkat Penggantian Marginal (Marginal Rate of Substitution/MRS)
Berapa gelas sirup yang harus dikorbankan untuk memperoleh tambahan 1 potong kue? Pertanyaan ini akan terjawab dengan mengukur tingkat penggantian marginal atau MRS.

Garis Anggaran (Budget Line)
Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk dibelanjakan. Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh:
a.       Pendapatan yang dimiliki
b.      Harga barang yang diinginkan.

Bila diandaikan bahwa hanya ada 2 barang yang dikonsumsi maka secara matematis persamaan garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut :

PxQx + Py Qy = I

Dimana :
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Qx = jumlah barang X
Qy = jumlah barang Y
I = pendapatan konsumen

Konsep Elastisitas
Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan,yaitu:
a.       Elastisitas Harga
Elastisitas harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.
b.      Elastisitas Silang.
Elastisitas silang yaitu(elastisitas harga silang) yaitu persentase jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen.
c.       Elastisitas Pendapatan.
Elastisitas pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.

PERILAKU PRODUSEN
a.       Produsen dan Fungsi Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah jumlah faktor produksi dan hasil penjualan outputnya di dalam menganalisis teori produksi,kita mengenal dua hal :
Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan.
a.       Berapa output yang harus diproduksi?
b.      Berapa dan dalam kondisi bagaimana faktor-faktor produksi digunakan?

Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukan hubungan fisik atau tekhnis antara jumlah faktor faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satu waktu tanpa memperhatikan harga harga,baik harga faktor faktor produksi maupun harga produk.

b.      Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga.dalam teori ekonomi produksi,pada umumnya menggunakan konsep ini.dipandang dari konsep efisiensi ekonomi pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis,tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. ada syarat lagi yang harus di ketahui,rasio harga input-output.secara sistematis,syarat tersebut adalah sebagai berikut. keuntungan(p) dapat ditulis p = PY.Y-Px.X,dimana Y = jumlah produk,PY = harga produk,X = faktor produksi,Px = harga faktor produksi.

c.       Least Cost Combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.dalam hal ini penguasaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi,jadi selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.





Sistem Ekonomi - Pengertian, Macam-macam, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangan serta Cara Mengatasi Masalah Perekonomian


Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Dari definisi diatas memiliki beberapa sifat penting yaitu:
1.         Suatu proses, yang merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus
2.         Sesuatu yang dapat merubah tingkat penghidupan masyarakat.

Pendapat lain juga menegaskan bahwa sistem ekonomi adalah cara suatu bangsa atau negara dalam menjalankan perekonomianya. Secara umum sistem ekonomi di bagi menjadi 5 yaitu : Sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi pancasila yang disebut juga demokrasi ekonomi. Landasan pokoknya pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945 (hasil amandemen). Adapun hal-hal yang harus dihindari dalam sistem demokrasi ekonomi, yaitu sistem free fight liberalism, sistem etatisme, dan monopoli.

Macam-Macam Sistem Ekonomi
a.       Sistem Ekonomi Liberal-Kapetalis
Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah sebagai berikut :
a.       Adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi
b.      Praktek perekonomian di atus menurut mekanisme pasar
c.       Praktek perekonomian digerakan oleh motif keuntungan (profile motife)

b.      Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik
Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.
Dalam sistem ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

c.       Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi )
Di samping kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga. Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong  kapitalistik.
Pada dasarnya sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-komunistik.

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
a.       Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat.
b.      Masih menggunakan sistem barter dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
c.       Proses produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan atau tradisi yang berlaku di tengah masyarakat.
d.      Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah tangga.
e.      Terpeliharanya sifat kekeluargaan dalam kehidupan masyarakat.
f.        Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.

Kelebihan sistem ekonomi tradisional
a.       Tidak terjadi persaingan usaha karena semua kegiatan dilakukan berdasarkan kebiasaan.
b.      Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
c.       Dengan sifat kekeluargaannya, masyarakat hidup dalam kebersamaan.

Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional
a.       Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan atau laba.
b.      Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena diakibatkan oleh pengaruh tradisi.
c.       Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
d.      Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup saja, tidak untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Cara Mengatasi Masalah Perekonomian
Untuk mengatasi masalah-masalah pokok perekonomian setiap negara mempunyai cara sendiri-sendiri sesuai dengan sistem yang digunakannya. Sistem ekonomi yang dianut setiap negara pada dasarnya berkisar dua ekstrim bentuk perekonomian bebas dan bentuk perekonomian terpimpin dan bentuk-bentuk diantaranya.
Macam sistem perekonomian antara lain :
a.       Fasisme
Pada negara fasis, Pemerintah sentral diberi kekuasaan besar untuk mengatur setiap segi kehidupan ekonomi.
Contoh : Jerman pada waktu Hitler; Italia dengan Mussolininya; Spanyol dengan Franconya.
b.      Sosialisme
Sosialisme merupakan suatu gabungan dari pada aliran-aliran ekonomi, politik, yang kesemuanya menentang suatu orde ekonomi tertentu yang hanya disebabkan atas hak milik privat atas alat-alat produksi, dan pimpinan produksi seluruhnya dipegang oleh penguasa-penguasa individuil, yang dalam keputusan-keputusan mereka dipimpin oleh tujuan untuk menaikan laba perusahaan setinggi mungkin.
Aliran sosialis ingin menggantikan dengan salah satu stelsel produksi, yang hampir secara keseluruhan dipimpin oleh suatu badan pemerintah, pembagian pendapatan nasional tak boleh dibiarkan hingga harga alat-alat produksi terbentuk secara bebas, melainkan akan dibagikan menurut suatu azas keadilan kemasyarakatan.
c.       Komunisme :
Semua perubahan sosial terjadi dari perubahan dalam kekuatan ekonomi. Landasan ekonomi terdiri dari tenaga-tenaga produksi, dan termasuk didalamnya manusia sebagai tenaga produktif, faktor-faktor produksi, serta tehnis yang digunakan.
d.      Kapitalis :
Rangka dasar kapitalisme meliputi berbagai asumsi sebagai berikut :
-          Hak milik privat
-          Kebebasan berusaha dan memilih
-          Motif pokok, yang berpusat pada kepentingan diri sendiri.




Sumber:

Biaya Peluang - Pengertian dan Contoh Pada Kesempatan Kerja


Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang atau biaya kesempatan adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan.

Contoh Biaya Peluang Pada Kesempatan Kerja
Faris ditawari untuk bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp1.000.000,00 per bulan. Di sisi lain Faris memiliki kemampuan secara keahlian dan modal untuk melakukan produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp5.000.000,00 per bulan, tetapi setelah melalui proses produksi dan promosi selama 4 bulan. Dari ilustrasi di atas, jika Faris lebih memilih mengambil peluang untuk melakukan produksi sendiri maka dia telah kehilangan peluang untuk bekerja pada orang lain dengan gaji Rp1.000.000,00 selama 4 bulan.

Sumber:

Friday, August 3, 2012

Masalah Pokok Ekonomi


Untuk menghadapi kelangkaan sumber daya dalam perekonmian, maka kita harus bisa menetapkan pilihan terbaik dari berbagai kemungkinan pilihan yang bisa dilakukan. Karena peenatapan suatu pilihan akan berdampak terhadap yang lainnya. Problema atau permasalahan pokok ekonomi terhadap barang dan jasa, berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia yaitu :
1.       Menurut Ajaran Modern
Permasalahan ekonomi menurut ajaran ekonomi modern, meliputi 3 hal yang harus dipertimbangkan yakni :
-          Barang apa yang akan diproduksi ( what )
Hal-hal yang berkaitan dengan ini antara lain:
a.       Barang yang sesuai dengan kebutuhan
b.      Barang yang sesuai dengan selera
c.       Barang yang sesuai dengan pendapatan
d.      Barang yang sesuai dengan mutu
e.      Barang yang sesuai dengan harga atau daya beli
f.        Barang yang bermanfaat dan halal 
-          Bagaimana cara memproduksi ( How )
Hal-hal yang berkaitan dengan ini ialah mengenai penggunaan teknologi proses produksi.
Penggunaan proses produksi dengan cara :
a.       Cara Tradisional
Ciri-cirinya antara lain ; untuk memenuhi kebutuhan sendiri, alat produksi sangat sederhana, bersifat turun temurun, dan modal kecil
b.      Cara Sederhana
Ciri-cirinya antara lain ;  untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan orang lain, alat produksi masih sederhana, sudah mengenal cara produksi, modal agak besar
c.       Cara Modern (canggih)
Ciri-cirinya antara lain : bersifat profesional, organisasi dan manajemen sangat baik, modal dan investasi sangat besar, untukmemenuhi pesanan, kualitas dan kuantitas barang terjamin dan bergaransi
-          Untuk siapa barang diproduksi ( for whom )
Hal-hal yang berkaitan dengan untuk siapa barang diproduksi yaitu antara lain :
a.       Untuk masyarakat dalam negeri
b.      Untuk masyarakat luar negeri

2.       Teori Ilmu Ekonomi Klasik
Berdasarkan teori ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi terdiri dari :
a.       Masalah Produksi
Produksi ialah suatu kegiatan menghasilkan,merubahbentuk dan meningkatkan guna barang dan jasa yang dihasilkan. Kegiatan produksi merupakan kegiatan memadukan faktor-faktor produksi dalam suatu proses produksi yang dilakukan secara berkesinambungan, menghasilkan barang dan jasa dengan jaminan mutu (kualitas), jumlah (kuantitas) terjamin dan harga (price) barang terjangkau oleh konsumen dan masyarakat.
b.      Masalah Distribusi
Distribusi suatu kegiatan menyalurkan barang dan jasa dari pihak produsen sampai ke pihak konsumen. Kegiatan distribusi merupakan kegiatan yang sangat penting, karena melalui kegiatan distribusi atau pemasarana konsumen emmperoleh barang yang diinginkan, disamping itu kegiatan distribusi akan sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam menyalurkan barang-barang hasil industri, pertanian dan nelayan.
c.       Masalah Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan pelaku ekonomi yang memanfaatkan dan menghabiskan nilai guna barang dan jasa. Barang atau jasa yang dikonsumsi umumnya adalah barang atau jasa yang harganya terjangkau, berkualitas, bermoral, sesuai dengan penghasilan, budaya, bergizi dan mempunyai jaminan.

Secara sistematis permasalahan ekonomi yaitu masalah memilih (choice) atau seni memilih dari masalah yang dihadapi, oleh perseorangan atau masyarakat dalam memnuhi kebutuhan yang sifatnya tidak terbatas dihadapkan pada sumber daya yang terbatas (langka). Tetapi umumnya manusia mempunyai daya nalar tinggi, hati, moral dan martabat mempunyai beberapa alternatif penggunaan, yaitu memilih alokasi sumber yang baik dan bermanfaat.

Kelangkaan - Pengertian, Faktor dan Pengalokasian Sumber Daya Alam


Kelangkaan Barang dan Sumber Daya
Inti dari ilmu Ekonomi adalah kelangkaan atau scarcity. Kelangkaan adalah suatu keadaan pada saat manusia mengkonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang diproduksi. Kelangkaan dapat terjadi pada kelangkaan barang dan sumber daya.
a.       Kelangkaan Barang
Barang yang dikonsumsi manusia ada yang memerlukan pengorbanan, ada yang tidak memerlukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Hal itu menunjukkan adanya kelangkaan barang. Atas dasar itu, barang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu barang bebas dan barang ekonomi.
b.      Kelangkaan Sumber Daya
Sumber daya yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan jumlahnya ada yang terbatas, ada yang tidak terbatas. Untuk itu, diperlukan penghematan/efisiensi dalam penggunaannya Jadi, kelangkaan terjadi karena di satu sisi barang/sumber daya relatif terbatas jumlahnya, sedangkan kebutuhan manusia terhadap barang/sumber daya terus meningkat.

Faktor penyebab kelangkaan
a.       Kebutuhan manusia yang terus meningkat
b.      Sifat ketidakmudah puasan manusia (serakah)
c.       Sedikitnya sumber alam yang tersedia
d.      Keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola alam

Pengalokasian Sumber Daya Ekonomi
a.       Sumber daya alam
Ada dua jenis sumber daya alam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam dapat diperbarui tidak akan habis selama masih bisa dikembangbiakkan. Contohnya tumbuhan dan hewan. Sementara itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun sehingga tidak dapat diperbarui oleh manusia. Contohnya bahan tambang dan minyak bumi.
Semua kekayaan alam yang tersedia tersebut harus dimanfaatkan dan dikelola dengan baik sehingga memberi manfaat besar bagi kemakmuran rakyat. Misalnya tanah dapat dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan, lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perumahan. Cadangan mineral seperti emas dan besi digunakan sebagai bahan baku industri. Batu bara dan minyak bumi dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar.
Oleh karena sebagian sumber daya alam sifatnya tidak dapat diperbarui, harus dimanfaatkan secara hemat dan efisien. Jika tidak, bukan tidak mungkin akan terkuras dan akhirnya habis. Kelak, generasi selanjutnya tidak lagi bisa menikmati kekayaan alam tersebut.

b.      Sumber daya modal
Sumber daya modal atau kapital memberi kontribusi bagi kegiatan produksi maupun pendukung sarana sosial dan ekonomi. Uang, mesin, peralatan industri, gedung, kendaraan, jalan raya, dan jembatan merupakan contoh modal. Modal ini digunakan untuk meningkatkan produksi dan pembangunan ekonomi.
Pengalokasian dan pemanfaatan sumber daya modal tersebut harus dilakukan secara merata dan efisien. Selain itu, sumber daya modal juga harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Salah satu caranya dengan merawat agar tahan lama.

c.       Sumber daya manusia
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses produksi dan pembangunan. Hal tersebut karena manusia itu sendiri adalah pelaksana utama dalam seluruh proses pembangunan maupun produksi. Dalam proses produksi ada dua unsur dari sumber daya manusia, yaitu tenaga kerja dan kewirausahaan.
Sumber daya manusia memanfaatkan kekuatan fisik, keahlian, dan kepribadian manusia. Kekuatan fisik manusia tercermin dari kesehatan dan kemampuan fisiknya. Manusia yang sehat dan kuat tentu dapat bekerja dan belajar dengan baik. Selain fisik yang sehat dan kuat, keahlian yang dimiliki seseorang juga menentukan kualitas sumber daya manusia. Sementara itu, kepribadian ditentukan oleh sikap jujur dan keadilan seseorang.

Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2177387-alokasi-sumber-daya-ekonomi/#ixzz22Y1BX4MF

Kebutuhan Manusia - Pengertian dan Macam-Macamnya



Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan.

Macam - Macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia sangat bermacam-macam. Kebutuhan tersebut dapat digolongkan, sebagai berikut :
a.       Kebutuhan Menurut Intensitas 
1)      Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama atau kebutuhan pokok yang pertama harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Kata primer sendiri berasal dari kata primus, yang berarti pertama. Secara umum kebutuhan primer terdiri atas pangan, sandang, dan papan; atau makanan, pakaian, dan rumah. Tanpa makanan, pakaian, dan rumah manusia bisa mati kelaparan, kedinginan, dan kepanasan.
2)      Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua yang dipenuhi, setelah kebutuhan primer terpenuhi. Adapun kata sekunder berasal dari kata scundus, yang berarti kedua. Contoh kebutuhan sekunder, yaitu meja, kursi, lemari, sepatu, tas, sisir, kaos kaki, buku, pensil, televisi, radio, tempat tidur, dan kendaraan.
3)      Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan ketiga yang dipenuhi, setelahkebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kata tersier berasal dari kata tertius, yang berarti ketiga. Kebutuhan tersier disebut juga kebutuhan mewah atau lux. Kebutuhan ini umumnya dipenuhi oleh orang yang berpendapatan tinggi dan dilakukan untuk meningkatkan prestise atau kebanggaan di mata masyarakat. Contoh kebutuhan tersier, yaitu pakaian mewah, tas mewah, mobil mewah, rumah mewah, dan kapal pesiar mewah.
b.      Kebutuhan Menurut Sifat
1)      Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh jasmani atau badan. Contoh: untuk menjaga kesehatan badan, manusia memerlukan makanan, minuman, pakaian, dan olahraga yang teratur.
2)      Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh rohani atau jiwa. Contoh: untuk menyegarkan pikiran manusia memerlukan hiburan, untuk menguatkan iman manusia memerlukan siraman rohani berupa petunjuk dan nasihat keagamaan, untuk mencerdaskan pikiran dan meningkatkan keterampilan manusia memerlukan pendidikan.
c.       Kebutuhan Menurut Bentuk
1)      Kebutuhan Material
Kebutuhan material adalah kebutuhan yang berbentuk benda material atau benda berwujud, seperti tas, makanan, rumah, pakaian, dan lain-lain.
2)      Kebutuhan Immaterial
Kebutuhan immaterial adalah kebutuhan yang berbentuk benda immaterial atau benda yang tak berwujud, seperti nasihat ulama, penjelasan guru, hiburan, petunjuk dokter, dan lain-lain.
d.      Kebutuhan Menurut Waktu
1)      Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda dan harus dipenuhi saat kebutuhan tersebut dirasakan. Contoh: kebutuhan akan makan bagi orang yang lapar dan kebutuhan akan obat bagi orang yang sakit.
2)      Kebutuhan Masa Depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, karena dibutuhkan pada saat yang akan datang. Contoh: kebutuhan akan tempat tidur bayi bagi ibu yang sedang hamil muda dan kebutuhan akan biaya kuliah bagi anak yang masih SMP. Pada umumnya orang mempersiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan
masa depan, di antaranya dengan menabung.
e.      Kebutuhan Menurut Subjek
1)      Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi secara individu atau perorangan. Contoh: kebutuhan makan, minum, pakaian, sepatu, dan sikat gigi. Kebutuhan individu setiap orang berbeda.
2)      Kebutuhan Kualitatif / Bersama
Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kepentingan bersama dan dilakukan secara bersama-sama. Contoh : kebutuhan akan jalan raya, listrik, pasar, sistem pengairan, tempat pembuangan sampah, dan lain-lain.

Faktor Penyebab Perbedaan Kebutuhan
a.       Adat Istiadat
b.      Profesi
c.       Agama
d.      Alam dan Peradaban
e.      Usia
f.        Hobi
g.       Status Sosial dan Ekonomi


Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2215134-pengertian-kebutuhan-dan-macam-kebutuhan/#ixzz22XwkchsB